Tulang Punggung Wanita #2
Wajah yang selalu terlihat lelah. Mata merah yang terus menatap nanar, jauh kedepan. Apa yang ada dipikiranmu? Hanya lelah, ia menjawab. Kerut diwajah tidak menampakkan usia yang sebenarnya. Rambut yang memutih itu juga saksi bisu kerasnya hidup berkeluarga. Matanya yang merah dan basah mengenang masa mudanya. Bersenang-senang, bekerja selayaknya seorang wanita muda, dan bercinta. Dimata keluarga, jodoh datang terlambat, tak sesuai prinsip keluarga. Tiga malaikat hadir dalam rumah tidak memperbaiki keadaan. Tahun berlalu, hidup makin susah. Pilihannya menjadi tulang punggung keluarga. Lagi-lagi tak segan dengan putri-putri yang ingin hidup tak sesuai kemampuan. Ego dan gengsi dalam keluarga menjadi pelumas. Dipandang rendah mereka marah. Disegani pun tak pantas. Kepala keluarga yang arogan tapi istri tak masalah. Kebahagiaan seperti apa yang ingin didapatkan. Pemimpin yang enggan bersusah payah hanya mengandalkan satu kekuatan. Sepertinya hanya mimpi belaka.